Bertahan dalam hubungan dengan penuh keraguan justru akan menyakiti pasangan lebih dalam.
VIVAnews - Banyak pasangan rela bertahan dalam hubungan tak sehat demi menghindari kata 'putus'. Selain takut menyandang status jomblo, banyak pula yang melakukannya karena takut menyakiti pasangan.
Bertahan dalam hubungan dengan penuh keraguan sangat tak sehat. Kondisi ini justru akan menyakiti pasangan lebih dalam. Jika memang sudah tak ada kecocokan sebaiknya berani membuat keputusan tegas. Lalu, bagaimana mengungkapkan kejujuran ini?
Jangan merasa kasihanTak perlu merasa kasihan pada pasangan. Terutama, jika hubungan ini secara emosi tidak membuat Anda atau pasangan tidak bahagia lagi.
Ungkap semua yang Anda rasakan. Misalnya, soal keraguan mengenai hubungan yang terjalin. Dia punya hak untuk mengetahui alasan hubungan ini tak bisa diteruskan. Komunikasi ini penting dengan harapan tak saling menyalahkan satu sama lain selepas putus.
Hadapi dengan beraniJika Anda sudah tak bisa melanjutkan hubungan, sebaiknya jujur daripada menghilang tanpa alasan. Bila Anda tiba-tiba tak mau mengangkat teleponnya atau menolak bertemu, si dia pasti akan membangun presepsi negatif yang memperburuk hubungan.
Lewat tatap mukaMeskipun banyak pasangan sekarang yang memutuskan hubungan via SMS atau telepon, sebaiknya Anda jangan meniru. Cara seperti itu sangat tidak etis, dan justru akan lebih menyakiti pasangan. Putuskan hubungan baik-baik melalui komunikasi tatap muka. Hubungan yang diawali dengan niat baik, hendaknya diakhiri dengan baik juga.
Terima penolakannya Bila kekasih tidak bisa menerima keputusan Anda, itu wajar. Coba, ajak dia berdiskusi mengenai hubungan selama ini. Beri dia pengertian untuk bisa menerima keraguan Anda mengenai kelanjutan hubungan ini. Ajak si dia berpikir positif dan berdamai dengan keadaan yang sudah tak cocok. (eh)
• VIVAnewsBertahan dalam hubungan dengan penuh keraguan sangat tak sehat. Kondisi ini justru akan menyakiti pasangan lebih dalam. Jika memang sudah tak ada kecocokan sebaiknya berani membuat keputusan tegas. Lalu, bagaimana mengungkapkan kejujuran ini?
Jangan merasa kasihanTak perlu merasa kasihan pada pasangan. Terutama, jika hubungan ini secara emosi tidak membuat Anda atau pasangan tidak bahagia lagi.
Ungkap semua yang Anda rasakan. Misalnya, soal keraguan mengenai hubungan yang terjalin. Dia punya hak untuk mengetahui alasan hubungan ini tak bisa diteruskan. Komunikasi ini penting dengan harapan tak saling menyalahkan satu sama lain selepas putus.
Hadapi dengan beraniJika Anda sudah tak bisa melanjutkan hubungan, sebaiknya jujur daripada menghilang tanpa alasan. Bila Anda tiba-tiba tak mau mengangkat teleponnya atau menolak bertemu, si dia pasti akan membangun presepsi negatif yang memperburuk hubungan.
Lewat tatap mukaMeskipun banyak pasangan sekarang yang memutuskan hubungan via SMS atau telepon, sebaiknya Anda jangan meniru. Cara seperti itu sangat tidak etis, dan justru akan lebih menyakiti pasangan. Putuskan hubungan baik-baik melalui komunikasi tatap muka. Hubungan yang diawali dengan niat baik, hendaknya diakhiri dengan baik juga.
Terima penolakannya Bila kekasih tidak bisa menerima keputusan Anda, itu wajar. Coba, ajak dia berdiskusi mengenai hubungan selama ini. Beri dia pengertian untuk bisa menerima keraguan Anda mengenai kelanjutan hubungan ini. Ajak si dia berpikir positif dan berdamai dengan keadaan yang sudah tak cocok. (eh)
http://kosmo.vivanews.com/news/read/243661-jangan-takut-mengucap-kata-putus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar