Sabtu, 03 Desember 2011

Tips Memotret Dengan Camera DSLR Untuk Pemula


kunci utama dalam fotografi itu adalah cahaya. tanpa adanya cahaya, tidak akan terjadi adanya suatu gambar. dan dalam menggambil gambar dengan kamera dslr itu adanya faktor penting yang harus diperhatikan, yaitu :
  1. Shutter speed / kecepatan shutter
  2. Aperture / bukaan diafragma
  3. Iso / asa
Ketiga faktor diatas, shutter speed + aperture + iso = expossure.
  • Expossure (pencahayaan) = adalah kuantitas cahaya yang diperbolehkan masuk, intensitas (diatur oleh bukaan lensa) dan durasi (diatur oleh shutter speed) cahaya yang masuk dan mengenai image sensor. iso tinggi, memerlukan sedikit cahaya untuk menghasilkan gambar yang jelas. sebaliknya, iso rendah memerlukan banyak cahaya untuk menghasilkan gambar yang jelas. *ingat : iso tinggi dapat menyebabkan hasil gambar timbul noise (bintik2 pixel yang kasar) sehingga dapat mengurangi kualitas foto.
Shutter speed (to shut = menutup) = pada waktu kita menekan tombol untuk memotret, terjadi pembukaan lensa sehingga cahaya masuk dan mengenai image sensor. pekerjaan shutter adalah membuka dan kemudian menutup lagi. shutter speed adalah kecepatan shutter membuka dan menutup kembali. shutter speed dapat kita atur. Jika kita memilih 1/100, maka ia akan membuka selama 1/100 detik. skala shutter speed bervariasi. ada yang B, 1, ½, ¼, 1/8, 1/15, 1/30, 1/60, 1/125, 1/250, 1/500, 1/1000, dst. mulai dari ½ sampai 1/1000 biasanya hanya disebut angka-angka dibawah saja. artinya 100 = 1/100 dan 2 artinya ½ detik. namun jika angka 2 itu berwarna, maka artinya adalah 2 detik. sedangkan B artinya bulb, yaitu jika tombol ditekan maka shutter membuka, dan ketika tombol dilepaskan maka shutter menutup. yang perlu diingat adalah, semakin lama kecepatan shutter, jumlah cahaya yang masuk akan semakin banyak. semakin besar angkanya, maka kecepatan shutter akan semakin tinggi (shutter akan semakin cepat membuka dan menutup).

  • Diafragma atau aperture (atau sering disebut bukaan) = berfungsi untuk mengatur jumlah volume cahaya yang masuk. fungsi ini biasanya terdapat di belakang lensa. terdiri dari 5-8 lempengan logam yang tersusun dan dapat membuka lebih lebar atau lebih sempit. penulisan angka diafragma biasanya adalah f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, dan f/16, dst. semakin kecil angka diafragma, maka bukaan yang dihasilkan akan semakin lebar sehingga cahaya yang masuk semakin banyak. tips :
  1. Bukaan besar = bukaan diafragma yang besar (angka f kecil) digunakan untuk menghasilkan foto dengan subjek yang tajam dengan latar belakang blur.
  2. Bukaan kecil = bukaan kecil (angka f besar) akan menghasilkan gambar yang tajam mulai dari foreground hingga background. bukaan kecil biasanya digunakan dalam pemotertan landscape yang memang membutuhkan detail dan ketajaman di selurh bagian foto.
  • Iso = nilai iso dalam fotografi digital menyatakan sensitivitas dari sensor yang dipakai pada kamera digital. untuk hasil foto terbaik gunakan nilai iso terendah dari kamera digital. apabila melalui pengaturan shutter dan diafragma tetap tidak bisa didapat exposure yang tepat (biasanya pada kondisi cahaya rendah) maka bisa dicoba menaikkan nilai iso. selain untuk pemotretan saat cahaya rendah, pemakaian  iso tinggi juga cocok untuk mencegah blur akibat getaran tangan (apabila kamera tidak dilengkapi fitur stabilizer) atau untuk fotografi kecepatan tinggi, karena iso tinggi memungkinkan pemakaian shutter lebih cepat dibanding iso rendah. menaikkan nilai iso akan membuat efek samping adanya noise pada hasil foto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar