Mereka umumnya menggunakan logo yang relatif sama dengan produk asli.
VIVAnews - China selama ini sudah terkenal sebagai pusat dari berbagai produk konsumsi yang dipalsukan. Namun, beberapa tahun terakhir, tren di China bergeser pada peniruan operasional seluruh kegiatan ritel dari sebuah produk.
Fenomena yang relatif baru berupa bisnis peniruan ini menjadi sebuah persoalan serius bagi perusahaan yang tengah berupaya membangun citra produk di sebuah negara dengan ekonomi yang berkembang seperti China.
Di saat beberapa pihak menjual produk yang berasal dari perusahaan resmi, di sisi lain masih banyak pihak yang mencontek format ritel, bahkan sampai warna dan slogan dari sebuah logo perusahaan.
Fenomena yang relatif baru berupa bisnis peniruan ini menjadi sebuah persoalan serius bagi perusahaan yang tengah berupaya membangun citra produk di sebuah negara dengan ekonomi yang berkembang seperti China.
Di saat beberapa pihak menjual produk yang berasal dari perusahaan resmi, di sisi lain masih banyak pihak yang mencontek format ritel, bahkan sampai warna dan slogan dari sebuah logo perusahaan.
Kegiatan meniru yang merebak luas seiring meningkatnya tren konsumsi ini dilakukan dalam bentuk peniruan produk, logo, bahkan hak intelektual dari sejumlah perusahaan sukses. Kini peniruan di China telah berubah menjadi sebuah bisnis besar.
Berikut ini adalah contoh operasional ritel dan label ternama yang telah ditiru oleh segelintir pihak di China seperti dikutip VIVAnews.com dari laman cnbc.com.
1. Apple Store
Berikut ini adalah contoh operasional ritel dan label ternama yang telah ditiru oleh segelintir pihak di China seperti dikutip VIVAnews.com dari laman cnbc.com.
1. Apple Store
Baru-baru ini, penemuan toko Apple palsu di sejumlah kota di China memicu kontroversi baik di China maupun Amerika Serikat. Toko Apple palsu ini muncul secara tidak sengaja dalam sebuah blog Bird Abroad, memiliki layout, serta beberapa staf pemasaran yang sama persis dengan toko Apple asli.
Namun, Bird Abroad mampu menemukan sejumlah detail yang tidak biasa dibandingkan toko Apple asli, sekaligus menunjukkan bahwa toko tersebut memang palsu. Toko tersebut mengklaim bahwa mereka memiliki produk Apple asli, namun tidak memiliki lisensi ataupun dioperasikan oleh perusahaan.
Temuan tersebut secara cepat membuat masyarakat marah kepada perusahaan serta menuntut pengembalian uang.
2. Taman Hiburan Disney
Namun, Bird Abroad mampu menemukan sejumlah detail yang tidak biasa dibandingkan toko Apple asli, sekaligus menunjukkan bahwa toko tersebut memang palsu. Toko tersebut mengklaim bahwa mereka memiliki produk Apple asli, namun tidak memiliki lisensi ataupun dioperasikan oleh perusahaan.
Temuan tersebut secara cepat membuat masyarakat marah kepada perusahaan serta menuntut pengembalian uang.
2. Taman Hiburan Disney
Kendati beberapa toko palsu banyak bertebaran di China, hal yang lebih rumit namun sama-sama berkonsep meniru juga dilakukan di Negara Tirai Bambu ini. Salah satu contoh paling mencolok adalah taman hiburan Shinjingshan Beijing milik pemerintah daerah Shijingshan.
Di taman hiburan ini dibangun sebuah bangunan mirip ikon Walt Disney, Magic Kingdom and Epcot. Sementara itu, sejumlah maskot yang beredar di taman hiburan ini juga mirip dengan karakter berlisensi seperti Shrek, Snow White, The Seven Dwarf, Mickey Mouse, dan Goofy. Beberapa karakter juga ditemukan di luar Bird Nest Pavilion saat pelaksanaan Olimpiade Beijing pada 2008.
Walau operasional perusahaan memperoleh perhatian Disney pada 2007, hingga saat ini taman hiburan ini masih tetap beroperasi bahkan website-nya menggunakan versi berbahasa Inggris.
3. IKEA
Di taman hiburan ini dibangun sebuah bangunan mirip ikon Walt Disney, Magic Kingdom and Epcot. Sementara itu, sejumlah maskot yang beredar di taman hiburan ini juga mirip dengan karakter berlisensi seperti Shrek, Snow White, The Seven Dwarf, Mickey Mouse, dan Goofy. Beberapa karakter juga ditemukan di luar Bird Nest Pavilion saat pelaksanaan Olimpiade Beijing pada 2008.
Walau operasional perusahaan memperoleh perhatian Disney pada 2007, hingga saat ini taman hiburan ini masih tetap beroperasi bahkan website-nya menggunakan versi berbahasa Inggris.
3. IKEA
Toko ini ditemukan di lokasi yang sama di mana toko Apple palsu berdiri, yaitu Kuming, China. Toko ritel dengan luas mencapai 100 ribu kaki persegi beroperasi dengan menggunakan nama 11 Furniture. Kendati demikian, satu-satunya hal yang berbeda dari 11 Furniture dengan toko serupa asal Swedia, IKEA, hanya terletak pada namanya.
Dari laporan Reuters, toko ini mencontek habis IKEA dengan menggunakan warna biru dan kuning sebagai warna toko, kamar contoh berukuran besar (mock-up), papan petunjuk (signage), miniatur pensil, bahkan desain kursi goyang.
Walau nama toko tersebut tidak sama jika dibaca dalam bahasa Inggris. Namun, dalam bahasa China, 11 Furniture yang berarti "Shi Yi Jia Ju," terdengar mirip dengan IKEA dalam bahasa China yang berarti "Yi Jia Jia Ju."
4. Starbuck
Dari laporan Reuters, toko ini mencontek habis IKEA dengan menggunakan warna biru dan kuning sebagai warna toko, kamar contoh berukuran besar (mock-up), papan petunjuk (signage), miniatur pensil, bahkan desain kursi goyang.
Walau nama toko tersebut tidak sama jika dibaca dalam bahasa Inggris. Namun, dalam bahasa China, 11 Furniture yang berarti "Shi Yi Jia Ju," terdengar mirip dengan IKEA dalam bahasa China yang berarti "Yi Jia Jia Ju."
4. Starbuck
Jika sebuah produk berhasil di negara barat, itu merupakan pertanda bahwa para peniru toko akan menguntit di belakangnya. Pada 2006, Starbuck memenangi kasus hak intelektual terhadap sebuah perusahaan China yang mengoperasikan toko bernama Xingbake, atau dalam bahasa China berarti Starbuck.
Sebenarnya Starbuck sudah banyak menerima laporan seputar peniruan di China, termasuk One Dollar Coffee, Seayahi Cofeee, Buckstar Coffee, dan upaya peniruan lainnya. Buckstar Coffee merupakan salah satu bagian dari sebuah mal yang memajang sejumlah toko palsu seperti Pizza Huh dan McDnolads dengan warna logo dan petunjuk (signage) yang sangat mirip dengan produk aslinya.
5. World of Warcraft Theme Park
Sebenarnya Starbuck sudah banyak menerima laporan seputar peniruan di China, termasuk One Dollar Coffee, Seayahi Cofeee, Buckstar Coffee, dan upaya peniruan lainnya. Buckstar Coffee merupakan salah satu bagian dari sebuah mal yang memajang sejumlah toko palsu seperti Pizza Huh dan McDnolads dengan warna logo dan petunjuk (signage) yang sangat mirip dengan produk aslinya.
5. World of Warcraft Theme Park
Jika taman hiburan Disney tidak cukup untuk menggambarkan peniruan produk oleh China, perbandingan yang setara dilakukan seorangentrepreneur Negeri Tirai Bambu itu. Pengusaha itu memutuskan untuk membangun taman hiburan berdasarkan permainan online terkenal World of Warcraft dan merek Starcraft yang menjadi hak pemegang lisensi Blizzard Entertainment.
Taman hiburan ini diberi nama World Joyland dan berlokasi di Changzhou, sebelah barat Shanghai. Konsep taman hiburan ini menggabungkan taman dan pengalaman video games, dan diklaim membutuhkan dana hingga US$30 juta untuk membangunnya.
Namun, salah satu blog Shanghaiist mengungkapkan pihak Terrain of Magic dan Universe of Starship menawarkan merek Blizzard yang sama. (art)
• VIVAnewsTaman hiburan ini diberi nama World Joyland dan berlokasi di Changzhou, sebelah barat Shanghai. Konsep taman hiburan ini menggabungkan taman dan pengalaman video games, dan diklaim membutuhkan dana hingga US$30 juta untuk membangunnya.
Namun, salah satu blog Shanghaiist mengungkapkan pihak Terrain of Magic dan Universe of Starship menawarkan merek Blizzard yang sama. (art)
http://bisnis.vivanews.com/news/read/237969-10-produk-ternama-yang-ditiru-china--i-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar