Jakarta - Kasus suap wisma atlet yang tengah disidik KPK, kini tengah menjadi buah bibir. Namun di tengah nuansa politis yang menjadi bumbu kasus tersebut, muncul nama Dea Tunggaesti, pengacara nan cantik dalam kasus Nazaruddin yang juga tak kalah menyita perhatian.
Dea pertama kali muncul di depan media pada Jumat (19/8) pekan lalu. Kala itu perempuan kelahiran 26 September 1982 yang merupakan bawahan dari OC Kaligis, membacakan surat Nazaruddin kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor KPK, Jl Rasuna Said, Jaksel.
Sejak itu, dalam sepekan terakhir, nama Dea ramai dibicarakan di jejaring sosial Twitter. Ibu muda beranak dua ini jadi perbincangan karena penampilannya.
"Ya saya tidak menyangka sama sekali bisa seperti ini. Sebenarnya ini malah menjadi beban buat saya," ujar Dea dalam perbincangan dengan detikcom di Mal Pejaten Village, Rabu (24/8/2011) malam.
Meski bukan kasus besar pertama yang ia tangani, Dea mengaku kasus suap wisma atlet ini memang 'istimewa' dibanding kasus lainnya. Menurut perempuan yang tengah mengambil gelar doktor di Universitas Padjajaran ini, hal tersebut tak lain karena nuansa politis dalam kasus Nazaruddin.
"Dari segi nuansa politisnya iya. Tapi sebenarnya ini bukan kasus besar pertama. Saya selama ini banyak juga ngurusi perdata sih," ujar Dea yang bersuamikan Nevio Parodi warga negara Italia ini.
Dea bergabung dengan OC Kaligis & Associates pada 2007, tak lama setelah dia mendapatkan gelar magister manajemen di Univeritas Gadjah Mada. Sebelumnya Dea mendapatkan gelar sarjana hukum di Universitas Pelita Harapan.
"Sejak SMA saya memang tertarik dengan bidang hukum," ujar perempuan yang terinsipirasi oleh serial Ally McBeal ini.
Dea Tunggaesti tengah menjadi bibir bukan saja karena statusnya sebagai pengacara M Nazarudin tapi juga penampilannya yang menarik perhatian. Tak aneh, karena Dea ternyata berstatus sebagai 'mantan artis sinetron'.
Sinetron dan model adalah dua hal yang sempat digeluti Dea menjelang semester akhir saat menempuh program S-1 bidang hukum di Universitas Padjajaran. Perempuan yang memiliki campuran darah Pakistan, Arab, Belanda dan Solo ini mengkisahkan, pada saat mengejar gelar sarjana, dia memiliki banyak waktu senggang.
Setidaknya Dea sempat bermain di sinetron Malam Pertama, Kisah Adinda, dan Bukan Cinderella. Namun karena sejak awal memang ingin berkiprah di dunia hukum, akting dan modeling pun ditinggalkan oleh perempuan kelahiran tahun 1982 itu.
"Ya saya merasa bakat saya tidak di sana," ujar Dea dalam perbincangan dengan detikcom di Mall Pejaten Village, Rabu (25/8/2011) malam.
Perempuan yang hobi memasak ini pun akhirnya menempuh program S2 manajemen di Universitas Gadjah Mada. Setelah mendapatkan gelar magister pada 2007, dia lantas berkerja untuk OC Kaligis dan Associates sampai namanya kembali terlambungkan di layar kaca seperti sekarang.
"Keluarga saya cukup mendukung saya berkiprah di dunia hukum," ujar ibu dari dua anak ini.
Dea saat ini tengah menempuh proram S3 di di Universitas Padjadjaran. Perempuan kelahiran Solo, 28 tahun yang lalu ini mengaku masih ingin menimba banyak ilmu dari OC Kaligis.
http://www.detiknews.com/read/2011/08/25/060233/1710690/10/dea-tunggaesti-si-cantik-pengacara-nazaruddin?nhl
http://www.detiknews.com/read/2011/08/25/070114/1710704/10/?992204topnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar