Senin, 08 Agustus 2011

Waspadalah, Inilah Ciri-ciri Psikopat


DOKTOR John Clarke,
 doktor di bidang
 psikologi dari
University of Sydney,
 Australia, yang
bertahun-tahun
menjadi psikolog
kriminal,

mengingat hari di
saat dia seketika
itu sadar bahwa
mungkin ada
sejumlah psikopat
di jutaan kantor
di seluruh dunia.
 “Saya sedang menyampaikan kuliah psikologi kejahatan
dan memberikan daftar ciri psikopat. Setelah selesai,
seorang perempuan menghampiri dan berkata “Anda
 baru saja menggambarkan bos saya,” katanya kepada
 kantor berita Jerman (DPA).

Clarke juga penulis buku The Pocket Pscyho yang
 berisikan panduan singkat bagaimana melindungi
diri dari psikopat organisasional menyatakan bahwa
psikopat tidak hanya ada di penjara, di ruang 
sidang pengadilan, atau pada kisah thriller. 
Psikopat, baik laki-laki maupun perempuan, 
sedang berencana licik di tempat kerja, di 
seluruh dunia. Penelitian menyatakan bahwa
satu persen populasi orang dewasa yang bekerja
adalah psikopat di tempat kenanya. Psikopat seperti
 itu ada di kantor besar maupun kecil, dia ada di ruang
 rapat dewan maupun di lantai-lantai toko.

Para psikopat bersembunyi melalui berbohong,
 mencurangi, mencuri, memanipulasi,
mengorbankan, dan menghancurkan rekan kerja.
 Semuanya dilakukan tanpa rasa bersalah maupun
penyesalan. Lebih dalam lagi, ia menilai, mereka
yang disebut organisasional psikopat, berkembang
 pesat di dunia bisnis, karena kezaliman dan nafsu
 mereka tidak saja mereka salah artikan sebagai
ambisi dan keterampilan memimpin, namun juga
 sebagai sesuatu yang dihargai melalui promosi,
bonus, dan kenaikan upah.

Psikopat tempat kerja akan melakukan apa saja
untuk mendapatkan kekuasaan, status, dan upah
yang mereka inginkan. “Mereka berpikir layaknya
 psikopat kriminal. Mereka berusaha sekeras-
kerasnya demi mereka sendiri. Perbedaan keduanya
 adalah, psikopat kriminal menghancurkan korban
 secara fisik, sedangkan psikopat tempat kerja
menghancurkan korbannya secara psikologis,” ujarnya.
Berikut ini beberapa ciri yang mungkin dapat menjadi
 isyarat adanya gangguan kepribadian psikopat:

1. Pada awalnya menampilkan sikap yang menarik,
 cenderung dibuat-buat, memesona, dan 
menebarkan sikap hangat. Inilah yang membuat
 orang mudah memercayainya, dan dengan kepercayaan
 itu mereka mencelakai atau menipu korbannya.

2. Beranggapan dirinya yang paling penting dan
 harus diistimewakan, semuanya berpusat pada dirinya,
 pokoknya untuk saya, pokoknya milik saya, pokoknya
saya dan saya.

3. Sering memperlihatkan perlakuan yang impulsif
 (meledak-ledak), sulit menunda dan mengendalikan
emosi. Kalau punya keinginan harus sekarang, kalau
 tidak akan marah atau mengamuk.

4. Hubungan pertemanan atau hubungan sosial 
yang singkat, sering ganti-ganti pasangan asmara
atau ganti-ganti pekerjaan.

5. Sering berbohong, menipu, dan mengkhianati.
6. Kurang tanggung jawab atas perbuatannya, 
berani mengambil keputusan berisiko dan tidak dapat
 belajar dari pengalaman, selalu diulang terus, meskipun
 telah diberi hukuman atau peringatan.

7. Kurang mampu merasakan perasaan orang lain,
 tidak peduli orang lain menderita.

8.Cenderung menyalahkan orang lain untuk 
apa yang telah dilakukannya.

Lima tahap mendiagnosis psikopat

1. Mencocokkan kepribadian pasien dengan
 20 kriteria yang ditetapkan Prof. Hare. Pencocokan
 ini dilakukan dengan cara mewawancara keluarga dan
 orang-orang terdekat pasien, pengaduan korban,
atau pengamatan perilaku pasien dari waktu ke waktu.

2. Memeriksa kesehatan otak dan tubuh 
lewat pemindaian menggunakan elektroensefalogram,
 MRI, dan pemeriksaan kesehatan secara lengkap.
 Hal ini dilakukan karena menurut penelitian gambar
hasil PET (positron emission tomography) perbandingan
 orang normal, pembunuh spontan, dan pembunuh
terencana berdarah dingin menunjukkan perbedaan
aktivitas otak di bagian prefrontal cortex yang rendah.
Bagian otak lobus frontal dipercaya sebagai bagian
yang membentuk kepribadian.

3. Wawancara menggunakan metode DSM IV 
(The American Psychiatric Association Diagnostic
and Statistical Manual of Mental Disorder versi IV)
yang dianggap berhasil untuk menentukan kepribadian
antisosial.

4. Memerhatikan gejala kepribadian pasien. 
Biasanya sejak usia pasien 15 tahun mulai menunjukkan
tanda-tanda gangguan kejiwaan.

5. Melakukan psikotes. Psikopat biasanya
memiliki IQ yang tinggi.

Gejala-gejala psikopat

1. Sering berbohong, fasih, dan dangkal. Psikopat
 sering pandai melucu dan pintar bicara, secara khas
 berusaha tampil dengan pengetahuan di bidang sosiologi,
 psikiatri, kedokteran, psikologi, filsafat, puisi, sastra, dan
 lain-lain. Sering kali pandai mengarang cerita yang
 membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka
 tak peduli dan akan menutupinya.

2. Egosentris dan menganggap dirinya hebat.

3. Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. 
Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya,
 ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat
 tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.

4. Senang melakukan pelanggaran dan bermasalah
 perilaku di masa kecil.

5. Sikap antisosial di usia dewasa.

6. Kurang empati. 
Bagi psikopat memotong kepala
ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.
7. Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, 
menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan
keluar rumah.

8. Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Untuk
psikopat tidak ada waktu untuk menimbang baik-
 buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan
mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuat
atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga
mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah
bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik,
 dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.

9. Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan
 hal-hal demi kesenangan belaka.

10. Manipulatif dan curang. 
Psikopat juga sering
menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya
mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak
memiliki respons fisiologis yang secara normal
diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan
berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang,
 gemetar bagi psikopat hal ini tidak berlaku. Karena
 itu, psikopat sering disebut dengan istilah “dingin”.

11. Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan
orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.

Ada perbedaan antara kepribadian psikopat dan
perilaku antisosial. Perbedaan itu ditunjukkan oleh
intensitasnya. Psikopat berlangsung terus- menerus,
 dari masa kanak-kanak hingga lanjut usia. Sedangkan
 perilaku antisosial hanya ditunjukkan pada momen-
momen tertentu. Penderita psikopat biasanya laki-laki,
 tetapi tidak menutup kemungkinan diderita oleh kaum
 perempuan.

Banyak reaksi timbul di masyarakat akibat ketidaktahuan

 tentang penyembuhan psikopat. Masyarakat mencoba
 melindungi diri melalui hukum perundang-undangan. 
Di Belanda, Undang-Undang Antipsikopat diluncurkan
 dua kali pada abad ke-20 dan di tahun 2002. 
Demikian pula di Amerika Serikat, hukum 
antipsikopat dimulai tahun 1930-an yang ditujukan
 pada Sex Offenders.


Sumber :
kask.us 
http://faktabukanopini.blogspot.com/2011/07/waspadalah-inilah-ciri-ciri-psikopat.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar